Pembahasan mengenai perempuan tidak akan pernah ada habisnya, mulai dari hal yang sepele sampai dengan permasalahan yang cukup serius. Jika kita menilik ke belakang, dalam sejarahnya, perempuan selalu di definisikan oleh laki-laki. Tulisan – tulisan mengenai perempuan ditulis oleh para penulis laki – laki. Meski dalam era demokrasi seperti sekarang, dengan banyaknya tulisan mengenai perempuan yang ditulis perempuan, memori mengenai perempuan hanya pelengkap laki – laki dimana permasalahan perempuan hanya seputar kebutuhan dasar : kasur, sumur dan, dapur, masih lekat di budaya kita. Padahal perempuan sebagai subjek yang utuh tentunya juga memiliki permasalahan yang bermacam – macam.
Berangkat dari hal tersebut, muncul inspirasi untuk menciptakan pementasan monolog yang ditulis langsung oleh perempuan dengan latar belakang berbeda. Monolog ini akan membawa penonton masuk ke dalam dunia perempuan dengan permasalahan yang aktual. Ditulis oleh perempuan sendiri,
monolog ini akan menjadi “herstory” mengenai suatu perenungan kaum perempuan dalam pergulatan dengan dirinya sendiri, persoalan rumah tangga, dan hak – hak perempuan di ruang publik.
Pementasan ini akan berupa monolog yang disampaikan secara bergantian oleh ketiga perempuan diiringi oleh alunan cello.
Cerita yang ditulis oleh mereka sendiri akan membuat monolog ini seperti testimoni mengenai kehidupan yang mereka jalani. Sehingga suasana akan dibuat sangat dekat dengan penonton agar penonton terasa masuk ke dalam dunia perempuan.
SUTRADARA
Wawan Sofwan
PEMAIN
Dinda Kanya Dewi | Jessy | Miranda Risang Ayu
PENATA MUSIK
Novi Purnama
PENATA ARTISTIK
Deden Jalaludin Bulqini
PENATA CAHAYA
Aji Sangiaji
21 April 2018
Pukul 15.00 WIB
Galeri Indonesia Kaya
Grand Indonesia, West Mall Lt. 8